Pada Suatu Malam
Kedua tangan itu saling berpegangan dan menggenggam mesra. Mata mereka saling beradu pandang. Tersenyum. Sesekali mata mereka menjelajahi interior ruangan restoran yang dibalut dengan furniture kayu bernuansa etnik. Sembari bercakap-cakap perlahan.
Bukan. Mereka bukanlah sepasang muda-mudi mabuk asmara yang sedang berkencan. Sepasang tangan itu sudah renta. Keriput di kulit mereka cukup untuk menunjukkan bahwa pasangan suami istri ini sudah lanjut usianya. Sang suami perawakannya lebih kurus daripada sang istri. Aku menebak-nebak, mungkin usia mereka sekitar 50-an.
Istrinya sesekali menoleh ke arah seorang gadis kecil yang duduk di sampingnya. Gadis kecil ini parasnya cantik, rambutnya panjang sebahu. Mungkin ini anaknya, karena wajahnya mirip. Tubuhnya meliuk ke kanan ke kiri. Dia memutar-mutar bola matanya. Tertawa. Mereka saling bercanda. Melengkapi kehangatan keluarga ini.
Sebenarnya aku sangat ingin mendengar hal-hal apa saja yang mereka bicarakan. Tetapi suara obrolan dan tawa keras dari tiga pemuda di meja seberang membuat aku tidak bisa mendengar percakapan keluarga ini dengan jelas.
Rupanya menu pesanan sudah datang di meja mereka. Porsi yang mereka pesan sebenarnya adalah porsi untuk satu orang. Tetapi mereka memesan satu porsi untuk bertiga. Mereka tampak sangat menikmati hidangan mereka. Hmm ... sebuah kesederhanaan dan keromantisan bertemu, menyentuh sekali.
Aku sangat suka sekali menyaksikan pemandangan keluarga-keluarga yang sedang makan bersama. Entah di sebuah rumah ataupun di restoran. Bagaimana mereka makan, bagaimana mereka bercakap-cakap, atau bahkan ada juga yang gak saling ngobrol satu sama lain. Menarik sekali, bagaimana kita bisa mengetahui dalamnya hubungan sebuah keluarga di atas sebuah meja makan.
Eh, tapi ka .... darimana kamu bisa tahu klo mereka itu sepasang suami istri dan seorang anak?! bisa jadi kan klo mereka itu kakek nenek dan cucunya .... atau si anak itu anak dari sodaranya ... atau mereka adalah sepasang pengasuhnya?!
Aku gak tahu. Aku cuma menebak-nebak saja. Lagipula gak sedikit juga kok pasangan suami istri yang baru menikah di usia separuh baya, sehingga ketika anak mereka beranjak remaja, sang orangtua sudah keliatan tua sekali.
Entahlah. Entah tebakanku ini benar atau tidak, aku tidak tahu. Kalaupun tebakanku salah, aku juga tidak akan pernah merasa tertuduh. Karena aku suka pemandangan seperti itu.
Sebuah kesederhanaan dan keromantisan bertemu di atas meja makan.
Selasa, 27 April 2010 - 19.35
Bukan. Mereka bukanlah sepasang muda-mudi mabuk asmara yang sedang berkencan. Sepasang tangan itu sudah renta. Keriput di kulit mereka cukup untuk menunjukkan bahwa pasangan suami istri ini sudah lanjut usianya. Sang suami perawakannya lebih kurus daripada sang istri. Aku menebak-nebak, mungkin usia mereka sekitar 50-an.
Istrinya sesekali menoleh ke arah seorang gadis kecil yang duduk di sampingnya. Gadis kecil ini parasnya cantik, rambutnya panjang sebahu. Mungkin ini anaknya, karena wajahnya mirip. Tubuhnya meliuk ke kanan ke kiri. Dia memutar-mutar bola matanya. Tertawa. Mereka saling bercanda. Melengkapi kehangatan keluarga ini.
Sebenarnya aku sangat ingin mendengar hal-hal apa saja yang mereka bicarakan. Tetapi suara obrolan dan tawa keras dari tiga pemuda di meja seberang membuat aku tidak bisa mendengar percakapan keluarga ini dengan jelas.
Rupanya menu pesanan sudah datang di meja mereka. Porsi yang mereka pesan sebenarnya adalah porsi untuk satu orang. Tetapi mereka memesan satu porsi untuk bertiga. Mereka tampak sangat menikmati hidangan mereka. Hmm ... sebuah kesederhanaan dan keromantisan bertemu, menyentuh sekali.
Aku sangat suka sekali menyaksikan pemandangan keluarga-keluarga yang sedang makan bersama. Entah di sebuah rumah ataupun di restoran. Bagaimana mereka makan, bagaimana mereka bercakap-cakap, atau bahkan ada juga yang gak saling ngobrol satu sama lain. Menarik sekali, bagaimana kita bisa mengetahui dalamnya hubungan sebuah keluarga di atas sebuah meja makan.
Eh, tapi ka .... darimana kamu bisa tahu klo mereka itu sepasang suami istri dan seorang anak?! bisa jadi kan klo mereka itu kakek nenek dan cucunya .... atau si anak itu anak dari sodaranya ... atau mereka adalah sepasang pengasuhnya?!
Aku gak tahu. Aku cuma menebak-nebak saja. Lagipula gak sedikit juga kok pasangan suami istri yang baru menikah di usia separuh baya, sehingga ketika anak mereka beranjak remaja, sang orangtua sudah keliatan tua sekali.
Entahlah. Entah tebakanku ini benar atau tidak, aku tidak tahu. Kalaupun tebakanku salah, aku juga tidak akan pernah merasa tertuduh. Karena aku suka pemandangan seperti itu.
Sebuah kesederhanaan dan keromantisan bertemu di atas meja makan.
Selasa, 27 April 2010 - 19.35
Comments
mungkin.
manisnya!
hubungan kekeluargaan yg sgt mendalam
~norsya-malaysia~